HIPANI

Himpunan Perawat Anestesi Indonesia

Indonesian Anesthesia Nurses Association

Muhammad Fithri Rahmani, S. Kep, Ns, CAN

Muhammad Fithri Rahmani, S. Kep, Ns, CAN

Surabaya, 26 Januari 2025 – Pelaksanaan Workshop Perawat Anestesi dan Ujian Sertifikasi Kompetensi/Keahlian Perawat Anestesi Tingkat Dasar yang terstandar SNI ISO/IEC 17024 di RSUD Haji Surabaya sukses dilaksanakan dengan lancar. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara CBP INNA (Badan Sertifikasi PPNI) dengan HIPANI Pusat PPNI dan diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut. Sebanyak 29 peserta dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti workshop yang terdiri dari sesi teori, sesi praktik, dan ujian sertifikasi yang semuanya berjalan sesuai jadwal.

Acara yang digelar pada tanggal 26 Januari 2025 ini menghadirkan dua dokter spesialis anestesi dari RSUD Haji Surabaya dan trainer perawat anestesi dari Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI). Menurut Aris Totok, Ketua PW HIPANI Jawa Timur, RSUD Haji Surabaya menjadi rumah sakit pertama di Jawa Timur yang menyelenggarakan kegiatan ini, dan ia berharap semakin banyak rumah sakit di daerah tersebut yang berpartisipasi di masa depan.

“Saya merasa bangga bahwa RSUD Haji Surabaya menjadi pionir di Provinsi Jawa Timur dalam menyelenggarakan sertifikasi kompetensi perawat anestesi tingkat dasar dengan standar internasional. Kegiatan ini akan memberi dampak positif dalam peningkatan kualitas perawatan anestesi di Indonesia,” ujar Aris Totok.
Sertifikasi yang diberikan kepada peserta tidak hanya terakreditasi nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), namun juga diakui secara internasional melalui MRA-Asia Pacific Accreditation Cooperation (APAC) yang terafiliasi dengan International Accreditation Forum (IAF). Hal ini memastikan bahwa sertifikat yang diperoleh perawat anestesi tersebut dapat diterima di lebih dari 162 negara yang telah menandatangani Multilateral Recognition Arrangement (MLA) IAF.

Muhammad Fithri Rahmani, Sekretaris Pengurus Pusat HIPANI, menyampaikan bahwa kegiatan serupa juga akan dilaksanakan di bulan Februari 2025 di RSUD dr. Iskak Tulungagung dan RSUD Soebandi Jember, yang menunjukkan keseriusan HIPANI dalam memperluas jangkauan pelatihan bagi para perawat anestesi di seluruh Indonesia.

Selama kegiatan berlangsung, antusiasme peserta sangat terasa, dengan banyak dari mereka mengungkapkan harapan untuk memperoleh lisensi yang dapat menjadi bukti legalitas keahlian mereka dalam bekerja di garis depan perawatan kesehatan, khususnya dalam pelayanan anestesi. Ujian sertifikasi ini tidak hanya memberi kesempatan bagi para perawat anestesi untuk membuktikan kemampuan mereka, tetapi juga memperkuat standar profesionalisme dalam praktik anestesi di Indonesia.

Tim penguji yang terdiri dari tiga perawat anestesi tersertifikasi dan berpengalaman di bidangnya memberikan penilaian yang objektif dan konstruktif selama proses ujian. Hal ini memastikan bahwa setiap peserta mendapatkan umpan balik yang berguna untuk pengembangan keahlian mereka. Mustakim, salah satu penguji dalam ujian tersebut, menambahkan, “Sangat membanggakan melihat antusiasme peserta yang datang dari berbagai provinsi di Indonesia. Kami sangat siap untuk menyelenggarakan kegiatan besar lainnya di masa depan.”

“Para dokter narasumber sangat antusias dalam memberikan ilmu kepada peserta, bahkan beberapa mengatakan tidak ingin dibatasi waktu dalam berbagi pengetahuan mereka. Hal ini menunjukkan komitmen tinggi dalam meningkatkan kualitas perawatan anestesi di Indonesia,” ujar Fernando, salah satu panitia acara.

Dalam kegiatan ini, seluruh peserta yang mengikuti ujian tertulis dan praktik dinyatakan lulus, menandakan tingginya persiapan dan semangat mereka dalam menjalani ujian sertifikasi ini. Acara ini juga dihadiri oleh perawat dari rumah sakit pemerintah dan swasta, yang menunjukkan keberhasilan acara ini dalam menarik perhatian berbagai kalangan.

Dengan dilaksanakannya sertifikasi ini, diharapkan dapat menghasilkan perawat anestesi yang lebih kompeten, siap bersaing di pasar global, serta meningkatkan kualitas perawatan anestesi di seluruh Indonesia. Kesuksesan acara ini tentunya menjadi langkah positif dalam upaya membangun sumber daya manusia yang berkualitas di bidang medis, khususnya dalam anestesiologi.

Pada tanggal 21 Desember 2024, bertempat di Graha DPW PPNI Banten, digelar Kongres Wilayah II Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) Provinsi Banten. Acara ini dihadiri oleh sekitar 35 peserta yang terdiri dari perwakilan berbagai kabupaten dan rumah sakit di Provinsi Banten. Kongres ini menjadi momen penting untuk memperkuat sinergi antara organisasi profesi dalam bidang anestesi dan perawatan intensif di daerah tersebut.

Dalam kesempatan itu, Perwakilan Persatuan Dokter Anestesi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), dr. Setyadi, Sp.An, menyampaikan sambutan hangat. "Kami menyambut baik HIPANI Banten, dan siap bersinergi serta berkolaborasi dalam pelayanan anestesi dan berbagai kegiatan seperti pelayanan, bakti sosial, webinar, seminar, workshop, serta pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dalam pelayanan anestesi ke depan," ungkapnya. Hal ini menunjukkan komitmen PERDATIN Banten untuk mendukung perkembangan dan profesionalisme tenaga keperawatan di Provinsi Banten.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah PPNI Provinsi Banten, H. Sayuti, S.Kep, Ns, SKM, M.Kes, juga memberikan sambutan dukungannya. "Selamat datang di rumah perawat se-Banten! Kami sangat mendukung segala aktivitas HIPANI dan siap membantu melalui DPD dan DPK PPNI dalam pendataan anggota di lebih dari 200 rumah sakit se-Banten. PPNI siap memfasilitasi kegiatan HIPANI, baik lewat PUSBANGDIKLAT PPNI maupun Ujian Sertifikasi Kompetensi/ Keahlian CBP INNA Perawat Anestesi Tingkat Dasar berbasis SNI ISO 17024:2012 “kata Sayuti. Dukungan ini diharapkan dapat memperkuat jaringan dan kolaborasi antar tenaga keperawatan khususnya di pelayanan anestesi di Provinsi Banten.

Rusman Wahyusetiawan, S.Kep, Ns, CBAN selaku Ketua Bidang INFOKOM PP HIPANI yang turut hadir sebagai perwakilan dari PP HIPANI di acara kongres wilayah tersebut, mengungkapkan "Selamat dan sukses untuk Pengurus Wilayah Hipani Banten, selalu berkordinasi PP HIPANI dan DPW PPNI Banten untuk setiap kegiatan dan akan kami bantu dari semua bidang. Adapun harapan kami hipani Banten bisa maju dan sukses , oleh karena itu kami menitipkan anggota hipani ke DPW PPNI Banten dan perdatin Banten”.

Acara Kongres Wilayah ini berjalan dalam suasana penuh hikmat, di mana terpilihlah Saudara Habibullah, S.Kep, Ns, CAN sebagai Ketua Pengurus Wilayah HIPANI Provinsi Banten Periode 2024-2029. Dalam pidatonya, Habibullah menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran kegiatan kongres, termasuk Bapak Iib Taopik selaku Ketua PW HIPANI periode sebelumnya. Ia mengungkapkan visinya untuk membawa HIPANI Banten menjadi lebih baik dan berkomitmen untuk menjadikan organisasi ini sebagai pusat pengembangan kompetensi perawat dalam pelayanan anestesi.


Ketua PP HIPANI, H. Imam Subhi, S.Kep, Ns, MM, M.Kes, MH.Kes juga memberikan ucapan selamat kepada Habibullah. "Selamat kepada Bapak Habibullah sebagai Ketua PW HIPANI Banten terpilih. Semoga HIPANI Banten dapat berkiprah lebih besar lagi dalam pengembangan kompetensi di bidang pelayanan anestesi," harapnya. Dengan terpilihnya pengurus baru, diharapkan HIPANI Banten dapat terus maju dan memberikan kontribusi nyata dalam bidang kesehatan di Provinsi Banten.

Dengan penutupan acara yang penuh hikmat, tampak harapan besar di antara semua peserta Kongres Wilayah untuk masa depan HIPANI Banten yang lebih cerah. Diharapkan, dengan kepemimpinan baru dan dukungan dari berbagai pihak, PW HIPANI Banten akan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung pelayanan kesehatan di Provinsi Banten. Semua elemen yang terlibat berkomitmen untuk saling mendukung dan berkolaborasi, demi tercapainya tujuan bersama dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di daerah ini. Kongres Wilayah II diharapkan bukan hanya menjadi titik awal, tetapi juga langkah strategis untuk kemajuan tenaga keperawatan khususnya di pelayanan anestesi.

Jakarta, 19 Desember 2024 – Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) Jakarta telah berhasil melaksanakan ujian Certified Body For Person (CBP) Perawat Anestesi Tingkat Dasar yang diadakan pada tanggal 8 Desember 2024. Ujian ini merupakan yang pertama kali dipaksakan oleh HIPANI dengan bertempat di Gedung PUSDIKLAT PKU Muhammadiyah dukungan penuh dari berbagai pihak.

Ujian ini diikuti oleh 30 peserta, melebihi target awal yang ditetapkan sebanyak 25 orang. Peserta berasal dari berbagai rumah sakit di Jakarta dan beberapa provinsi seperti Sumatera, Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan menunjukkan antusiasme yang luar biasa terhadap pengakuan resmi kompetensi dan keahlian mereka sebagai perawat anestesi.

Ujian terdiri dari dua tahap, yakni ujian tertulis dan ujian praktik. Ujian tertulis dilakukan menggunakan sistem Computer-Based Test (CBT), yang memberikan efisiensi dan akurasi dalam penilaian. Sementara itu, ujian praktik berfokus pada kasus-kasus anestesi perioperatif, di mana peserta diwajibkan menunjukkan praktik keterampilan dan pengetahuan mereka dalam situasi di pelayanan anestesi.

Tim penguji terdiri dari tiga perawat anestesi tersertifikasi yang berpengalaman di bidangnya. Mereka memberikan penilaian yang objektif dan konstruktif selama proses ujian, memastikan bahwa setiap peserta mendapatkan umpan balik yang berguna untuk pengembangan keahlian mereka.

Antusiasme peserta terlihat jelas, dengan banyak dari mereka yang mengungkapkan harapan untuk mendapatkan lisensi sebagai bukti legalitas keahlian mereka dalam bekerja di garis depan perawatan kesehatan khususnya di pelayanan anestesi. Ujian ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi perawat anestesi untuk membuktikan kemampuan mereka, tetapi juga memperkuat standar profesionalisme dalam praktik anestesi di Indonesia.

Pelaksanaan ujian ini merupakan hasil kerja sama antara PUSDIKLAT PKU Muhammadiyah, CBP INNA DPP PPNI, Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia (DPP-PPNI), Pengurus Pusat HIPANI, dan Pengurus Wilayah HIPANI DKI Jakarta. Ketua Umum DPP PPNI dan Sekretaris DPP PPNI turut hadir dalam kegiatan tersebut untuk memberikan semangat dan motivasi kepada peserta yang mengikuti ujian.

“Kami sangat mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam suksesnya kegiatan ini. Kerjasama erat antara berbagai institusi menunjukkan komitmen kita bersama untuk meningkatkan kualitas perawatan anestesi di Indonesia,” ungkap Rusman selaku Ketua PW HIPANI Jakarta.

Ketika ditanyakan events selanjutnya, Rusman mengungkapkan "tunggu saja kejutan events selanjutnya di tahun 2025"

Hidayat, seorang perawat anestesi dari Kalimantan Utara, menyatakan, “Saya sangat berterima kasih atas kesempatan mengikuti ujian ini. Ini adalah langkah besar dalam karir saya sebagai perawat anestesi. Pelatihan dan pengetahuan yang saya peroleh selama persiapan ujian sangat bermanfaat dan saya berharap hasilnya akan membantu saya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.”

Budi Santoso, salah satu penguji dalam ujian tersebut, menambahkan, “Sangat membanggakan melihat antusiasme peserta dalam ujian ini, dari berbagai provinsi di Indonesia turut hadir dalam kegiatan ini”

Dengan keberhasilan ujian CBP INNA Perawat Anestesi Tingkat Dasar ini, HIPANI Jakarta berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan profesionalisme dan keahlian perawat anestesi di seluruh Indonesia.

Denpasar, 18 Desember 2024 – Sebuah workshop berjudul “Improving the Quality of Perioperative Anesthesia Nursing Care; Modern Anesthesia Machine and Management of Intraoperative Mechanical Ventilation, Pasien Safety in Anesthesia Care” telah sukses dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 Desember 2024. Kegiatan ini bertempat di Puri Ayu Hotel, Kota Denpasar, Bali.

Workshop ini diselenggarakan oleh Pusbangdiklat DPP PPNI bekerja sama dengan PUSBANGDIKLAT DPW Provinsi Bali dan Pengurus Wilayah Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) Bali. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga keperawatan dalam menangani perawatan anestesi perioperatif, khususnya terkait penggunaan mesin anestesi modern dan ventilasi mekanik intraoperatif.

HIPANI Bali Jadi Tuan Rumah Workshop Anestesi Perioperatif-1 Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) - Muhammad Fithri Rahmani, S. Kep, Ns, CAN

Dihadiri oleh 80 orang perawat, jumlah peserta yang melampaui target awal sebanyak 50 orang, workshop ini menghadirkan berbagai pembicara ahli di bidangnya. Di antara pembicara tersebut adalah:

  • dr. I Gusti Agung Made Wibisana Kurniajaya, Sp.An yang memaparkan konsep mesin anestesi modern dan manajemen ventilasi mekanik intraoperatif.
  • Ns. Gde Yasa Antarika, S. Kep. M. Kep., Sp. Kep. MB, yang membahas perawatan keperawatan anestesi pada pasien dengan ventilasi mekanik intraoperatif.
  • Ns. I Ketut Sudiarta, S. Kep., M. Kep, yang menjelaskan pentingnya keselamatan pasien dalam perawatan anestesi.
  • Ns. Kadek Mahedi Teranggana, S. Kep, yang memberikan pengetahuan tentang persiapan, kalibrasi, dan penggunaan mesin anestesi modern.
  • Ns. I Made Puja Astawa, S. Kep, yang membahas tentang penggunaan ventilasi mekanik dan monitoring pasien selama aplikasi intraoperatif.

I Ketut Sudiarta selaku narasumber dalam kegiatan tersebut menyampaikan ““Peningkatan kompetensi melalui kegiatan ini sangat krusial dalam memastikan perawat anestesi dapat memberikan perawatan yang optimal dan sesuai standar keselamatan pasien di setiap tindakan medis.”

Penyelenggara memberikan apresiasi khusus kepada para peserta, termasuk dua orang perawat terjauh dari Rumah Sakit Umum Daerah Komodo, Manggarai Barat, dan Nusa Tenggara Timuryang turut hadir dalam kegiatan ini.
Penghargaan setinggi-tingginya juga disampaikan kepada Ketua PP HIPANI, Ketua PERDATIN Bali, Ketua DPW PPNI Bali, Pusbangdiklat PPNI, Panitia dari PW HIPANI Bali serta seluruh sponsor yang telah mendukung acara ini, di antaranya PT Surgika Alkesindo, PT Citra Dian Pratama, dan PT Surya Bali Makmur (DV Medika Group).

HIPANI Bali Jadi Tuan Rumah Workshop Anestesi Perioperatif-3 Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) - Muhammad Fithri Rahmani, S. Kep, Ns, CAN

“Kegiatan ini akan terus dilakukan secara berkesinambungan untuk menjamin kualitas mutu perawat yang bekerja area pelayanan anestesi” Ungkap Murjana selaku Ketua PW HIPANI Bali.
““Kesuksesan workshop ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat anestesi di Bali, sekaligus sebagai penjaminan mutu layanan anestesi yang lebih aman dan berkualitas bagi pasien.” Ungkap Yasa selaku Sekretaris PW HIPANI Bali

Dengan adanya workshop ini, diharapkan kualitas perawatan keperawatan anestesi dapat meningkat, serta keselamatan pasien dapat lebih terjamin dalam setiap tindakan medis yang dilakukan.

Jakarta, 21 Oktober 2024 - Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) menunjukkan bahwa Indonesia menghadapi krisis perawat anestesi. Dari total 582,023 tenaga keperawatan di Indonesia, hanya 2.425 orang yang bekerja di pelayanan anestesi, atau hanya 0,42% dari total tenaga keperawatan.

Kompetensi perawat dalam bidang pelayanan anestesi menjadi semakin penting mengingat tugas mereka tidak hanya mencakup perioperatif, tetapi juga berbagai pelayanan lainnya Seperti Endoskopi, Pulmonologi Intervensonal, Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI), Radiologi Intervensional, Kardiologi Intervensional, Perawatan Luka Bakar, Fertilisasi In Vitro (IVF), Post Anesthesia Care Unit dan lainnya.

Selain itu, data Profil Tenaga Kesehatan Indonesia edisi Maret 2023 menunjukkan bahwa hanya 3,566 dokter anestesi di Indonesia, dengan rasio 0,2 dokter anestesi per 1000 penduduk, dan jumlah penduduk di Indonesia menurut data badan pusat statistik berjumlah 282.477.584 Jiwa. Terlihat bahwa Indonesia memiliki kekurangan dalam jumlah dokter spesialis anestesi. Jumlah ini mungkin tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan anestesi yang ada di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah yang lebih terpencil. Hal ini terlihat dari data lainnya yang dikeluarkan oleh KEMENKES, sebanyak 723 RSUD di Indonesia tidak memiliki dokter anestesi. Hal ini berdampak pada pelayanan anestesi seringkali dilimpahkan wewenangnya kepada tenaga kesehatan lainnya, seperti perawat. Sementara jumlah rumah sakit di Indonesia setiap tahun terus bertambah, dan sampai hari ini sudah berjumlah 3155 Unit.

Apabila diasumsikan 1 rumah sakit memiliki 3 kamar operasi, dengan 3 shift jaga/kerja perawat (pagi, siang dan malam), artinya Indonesia harus memiliki 28395 perawat anestesi. Hal itupun tidak termasuk bila perawat tersebut mendapatkan tambahan pekerjaan di unit lainnya.

Kementerian Kesehatan diminta untuk menindaklanjuti masalah ini dan meningkatkan kompetensi perawat di pelayanan anestesi melalui program pelatihan dan magang, fellowship, serta program pendidikan ners spesialis anestesi berbasis hospital based.

Menurut data HIPANI dari Oktober 2023 sampai dengan sekarang sejak dinonaktikannya Kurikulum pelatihan perawat anestesi, ada 358 orang yang bertanya tentang Penyelenggaraan pelatihan perawat anestesi di Indonesia, selain itu juga beberapa Lembaga DIKLAT dan Rumah Sakit di Indonesia juga menanyakan hal yang sama terkait pelatihan perawat anestesi ini.

"Sampai hari ini ada 358 orang yang menanyakan penyelenggaraan pelatihan perawat anestesi di Indonesia, setiap harinya ditanyakan melalui media sosial Instagram, Whatsaap dan lainnya dan jumlah tersebut terus bertambah setiap harinya. Dikarenakan kurikulum sebelumnya sedang dinonaktifkan sementara oleh kementerian kesehatan, namun kami tetap mengusulkan kurikulum baru dengan konsep baru yang lebih Perawat Banget," kata Muhammad Fithri Rahmani selaku Sekretaris Pusat Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI).

Pelatihan Perawat Anestesi ini berkiblat kepada Pendidikan sertifikasi dari IFNA dan ICPAN yang mengusung perawat-perawat yang sudah lulus dari Pendidikan Keperawatan (Profesi dan Vokasi) kemudian dilakukan Pendidikan dan pelatihan lanjutan di bidang anestesi.

“jadi pelatihan perawat anestesi perioperatif ini memang upgrade kompetensi perawat di bidang anestesi, menyesuaikan dengan kebutuhan pelayanan”. Ujar Rusman Wahyusetiawan selaku KABID INFOKOM HIPANI

Menurut Sekretaris PP HIPANI, pelatihan perawat anestesi ini merupakan sarana untuk meningkatkan keterampilan dan memastikan mutu asuhan keperawatan di pelayanan anestesi. Selain itu, pelatihan ini juga memberikan bantuan kepada rumah sakit di daerah dan perbatasan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga keperawatan di pelayanan anestesi.

“beberapa kali kita di hubungi rumah sakit daerah dan swasta di Indonesia, khususnya rumah sakit yang memang sangat membutuhkan pelatihan ini. Saya merasa iba dengan penonaktifan pelatihan tersebut, hal ini menutup ruang peningkatan kompetensi perawat, harusnya negara mampu memfasilitasi ini, bukan menutup dan menghentikannya”. Ucap Muhammad Fithri Rahmani.

Ketika ditanyakan tentang kurikulum pelatihan yang baru, dirinya menjawab “kurikulum pelatihan sudah kita usulkan ke KEMENKES, sebelum diusulkan sudah melalui tahapan-tahapan seperti konsultasi dan meminta bimbingan teknis kepada Bidang DIKLAT DPP PPNI, selain itu juga kurikulum tersebut telah di presentasikan di depan Ikatan/ himpunan perawat dalam acara workshop kurikulum yang di adakan oleh DPP PPNI, kemudian mendapatkan persetujuan dari Kolegium Keperawatan, juga pernah kita sampaikan kepada Konsil Keperawatan. Namun saat ini belum ada titik terang persetujuan pengesahan kurikulum tersebut”. Ucap Muhammad Fithri Rahmani.

"Kita optimistis pelatihan tersebut akan dibuka, segala upaya dan sumber daya sedang kita kerahkan untuk mewujudkan hal tersebut, apalagi KMK No. HK.01.07/MENKES/1596/2024 tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit pada BAB Pelayanan Anestesi dan Bedah mengatakan bahwa PPA yang kompeten melakukan prosedur sedasi, seperti dokter spesialis anestesi atau perawat yang terlatih yang bertanggung jawab melakukan berkesinambungan terhadap parameter fisiologis pasien pemantauan dan membantu tindakan Resusitasi" kata Rusman Wahyusetiawan, Ketua Bidang INFOKOM Pengurus Pusat HIPANI.

Jelas sekali poin dari Standar Akreditasi Rumah Sakit tersebut menegaskan pentingnya keberadaan profesional yang kompeten dalam melakukan prosedur sedasi di rumah sakit. Profesional seperti dokter spesialis anestesi atau perawat yang terlatih memiliki tanggung jawab untuk memantau parameter fisiologis pasien secara berkesinambungan selama prosedur sedasi. Selain itu, mereka juga harus siap untuk memberikan tindakan resusitasi apabila diperlukan. Dari segi argumentasi hukum, hal ini berkaitan dengan aspek legal dan tanggung jawab hukum profesi tersebut dalam pemberian pelayanan kesehatan, khususnya di pelayanan anestesi.

Proses seleksi calon anggota Kolegium Keperawatan Indonesia terlaksana secara terbuka dengan fokus pada visi dan misi untuk meningkatkan pendidikan dan pelatihan keperawatan. Pada 26 September 2024, sepuluh calon kandidat kolegium keperawatan mempresentasikan visi dan misi mereka dalam waktu tujuh menit sebagai bagian dari seleksi. Penyampaian visi dan misi kandidat ini disiarkan secara langsung oleh kanal Youtube DITJEN NAKES Kemenkes dan pemilihan serta hasil voting dilaksanakan melalui website votingkolegium.kemkes.go.id. 

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, Kolegium adalah kumpulan ahli dari setiap disiplin ilmu Kesehatan yang mengampu cabang disiplin ilmu tersebut yang menjalankan tugas dan fungsi secara independen dan merupakan alat kelengkapan Konsil. Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut pada pasal 705 ayat (1), Kolegium memiliki peran dalam menyusun standar kompetensi Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan serta menyusun standar kurikulum pelatihan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan.

Mustakim dan Sri Eti yang merupakan perawat di bidang pelayanan anestesi sekaligus pengurus Pusat Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) juga mengikuti kontestasi ini dan menjadi sorotan dalam seleksi ini khususnya bagi 2500 anggota HIPANI di Indonesia. Keduanya berhasil memukau para pemilih, terutama anggota HIPANI di Indonesia. Sri Eti bertugas sebagai perawat di RS Siloam Surabaya, sementara Mustakim bertugas di RSUD Soebandi Jember dan juga selaku Ketua DPD PPNI Kabupaten Jember, dan dengan pengalaman kerja lebih dari 30 tahun di pelayanan keperawatan khususnya di area pelayanan anestesi, mereka mencoba untuk ikut berpartisasi mengikuti seleksi ini.

“Saya meminta izin kepada Ketua dan Sekretaris PP HIPANI untuk mengikuti kontestasi ini, untuk itu saya menyiapkan keperluan kelengkapan dokumen dalam pendaftaran seleksi anggota kolegium ini semaksimal mungkin". Ucap Mustakim
Dalam presentasi visi misinya, Sri Eti menyampaikan tentang penguatan dan pengembangan Pendidikan keperawatan yang tidak hanya berfokus pada University Based, juga mengkombinasikannya dengan Hospital Based sesuai dengan perkembangan layanan kesehatan di Indonesia.

“Profesi perawat harus menjadi profesi yang unggul dan berdaya saing global, selain itu juga harus berperan aktif dalam transformasi sistem kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan. Pendidikan Keperawatan berbasis Hospital Based dengan focus pada penerapan klinis dan kolaborasi lintas disiplin ilmu serta peningkatan penerapan tekhnologi kesehatan terbaru adalah misi yang saya bawa dalam seleksi ini” Ucap Eti.

Sedangkan mustakim menyoroti tentang pentingnya kolegium keperawatan yang unggul dan bermutu dalam hal memberikan pelayanan, yaitu dengan mengembangkan Pendidikan, pelatihan dan penelitian keperawatan di Indonesia.

Seleksi ini menjadi ajang kontestasi terbuka pertama kalinya yang diselenggarakan oleh KEMENKES bagi akademisi dan praktisi keperawatan untuk berpartisipasi dan memperebutkan posisi menjadi anggota Kolegium Kesehatan Indonesia khususnya bidang Keperawatan. Dari pengalaman dan komitmen calon, diharapkan akan muncul seorang figure kolegium yang dapat mengarahkan sektor kesehatan, terutama keperawatan di Indonesia, ke arah yang lebih baik sesuai dengan visi dan misi yang telah mereka ungkapkan dalm presentasinya.

Dalam seleksi ini, tiga kandidat dengan suara terbanyak adalah Prof. Dr. Rr. Tutik Sri Sri Hariyati dengan 5.079 suara, Prof. Dr. Nursalam dengan 4.186 suara, dan Dr. Aprisunadi dengan 4.147 suara. Di sisi lain, Dr. Hariono hanya mendapatkan 73 suara, menjadi kandidat dengan suara terendah. Sri Eti berada di posisi ketujuh dengan 535 suara dan Mustakim menduduki posisi kedelapan dengan 378 suara dari hasil voting terbuka tersebut.

“Saya rasa banyak perawat yang menginginkan bisa mengikuti seleksi ini, tapi tidak setiap orang bisa meraihnya. Ajang kontestasi ini juga merupakan hal yang baru dalam pemilihan kolegium karena sistemnya secara terbuka dan transparan. Sayangnya wakil kami dari kalangan praktisi perawat anestesi belum bisa masuk di 5 besar kontestasi ini. Semua kandidat yang mengikuti kontestasi ini adalah Tenaga Keperawatan dan visi-misi yang disampaikan sangat baik. Apapun hasilnya kami siap mendukung sepenuhnya visi dan misi kandidat yang terpilih serta harus kita kawal. Semoga bisa membawa kolegium keperawatan menjadi lebih baik dan unggul” Ucap Muhammad Fithri Rahmani selaku Sekretaris PP HIPANI.

Seleksi masih berlanjut dengan tahap wawancara bagi kandidat dengan suara terbanyak sesuai mekanisme seleksi. Kemudian apabila proses seleksi ini selesai Menteri Kesehatan menetapkan Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Kolegium Kesehatan Indonesia.

“Harapan besar dari seluruh tenaga keperawatan di Indonesia untuk Pendidikan dan Pelatihan Keperawatan yang lebih baik, khususnya di bidang anestesi kepada wakil kolegium yang terpilih. Semoga setelah terpilihnya ketua kolegium ini dapat menjalankan visi dan misinya dapat terlaksana dengan baik, sebagai amanah besar dari seluruh perawat di Indonesia” ucap Rusman selaku KABID INFOKOM Pengurus Pusat HIPANI.

Pada hari Selasa 5 September 2023, Pengurus Pusat Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (PP HIPANI) mengunjungi kantor Lembaga Akreditasi Damar Husada Paripurna (LARS DHP) dalam rangka audiensi dan silaturahmi. Kunjungan tersebut bertujuan untuk menjalin hubungan yang lebih baik antara Pengurus Pusat Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (PP HIPANI) dan LARS sebagai lembaga yang memiliki peran penting dalam proses akreditasi. Pertemuan tersebut di hadiri langsung oleh ketua Pengurus Pusat HIPANI yaitu Imam Subhi., S. Kep., Ns., MM., M. Kes., CAN beserta jajaran pengurus lainnya yaitu Destatyana Wahyuwantari (Bendahara PP HIPANI), Rusman Wahyu Setiawan (KABID INFOKOM), Sri Ety Wijayangingsih (KABID YANKESRA PP HIPANI), Ika Linawati (YANKESRA).

Dalam audiensi tersebut, Pengurus Pusat Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (PP HIPANI) berkesempatan untuk bertemu langsung dengan Direktur Umum LARS DHP yaitu dr. R. Heru Ariadi, M.P.H. beserta Staf di Kantor LARS DHP. Selama pertemuan, Pengurus Pusat Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (PP HIPANI) menjelaskan mengenai profil HIPANI, termasuk visi dan misi, serta upaya yang telah dilakukan HIPANI semasa Kepengurusan Imam Subhi selaku Ketua PP HIPANI. Pengurus Pusat Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (PP HIPANI) juga berbagi pengalaman dan tantangan yang dihadapi dalam menjalankan keorganisasian selama ini kepada LARS DHP.

LARS_DHP-3 Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) - Muhammad Fithri Rahmani, S. Kep, Ns, CAN

Selain itu, Pengurus Pusat Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (PP HIPANI) juga aktif dalam berdiskusi dan bertukar pikiran dengan Direktur Umum LARS DHP mengenai tren terkini dalam akreditasi rumah sakit, standar pelayanan yang diterapkan, perkembangan dunia keperawatan khususnya dipelayanan anestesi serta hal lainnya paska ditetapkannya Undang-undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023.

Kunjungan Pengurus Pusat Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (PP HIPANI) menuai respons positif dari LARS DHP. Para pengurus dan staf LARS memberikan apresiasi dan dukungan kepada PP HIPANI dalam perjuangan organisasinnya selama ini dan upaya yang dilakukan dalam mengembangkan profesi perawat khususnya di area pelayanan anestesi.

Dengan kunjungan ini, diharapkan hubungan kerjasama antara PP HIPANI dan LARS DHP semakin erat dan utamanya dalam meningkatkan kualitas pelayanan bagi perawat yang bekerja di area pelayanan anestesi.

LARS_DHP-2 Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) - Muhammad Fithri Rahmani, S. Kep, Ns, CAN

Kunjungan Pengurus Pusat Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (PP HIPANI) ke kantor LARS-DHP merupakan langkah yang signifikan dalam memperkuat komitmen PP HIPANI terhadap peningkatan kualitas perawat di pelayanan anestesi serta tersosialisasinya lembaga akreditasi tentang keberadaan HIPANI. Semoga upaya ini dapat berdampak positif bagi pengurus pusat HIPANI, Anggota HIPANI seluruh Indonesia, LARS-DHP dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Tidak lupa dalam kesempatan tersebut, Imam Subhi selaku Ketua Pengurus Pusat HIPANI menyampaikan salam dari seluruh Anggota HIPANI se Indonesia  melalui pantunnya kepada Direktur Umum yaitu LARS-DHP dr. R. Heru Ariadi.

Ke Warung H. Udin Beli Sebungkus Tempe,

Buat Oleh-Oleh Teman Yang Datang Dari Malaysia,

Kami Hadir Langsung Bersilaturahmi Ke Kantor LARS DHP,

Menyampaikan Salam Hangat Dari Anggota HIPANI Se Indonesia.

Minggu, 02 Juli 2023 18:49

Soliditas Dalam Sosialisasi

Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) telah selesai menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional HIPANI Periode Kepengurusan 2022-2027 di bawah kepempinan Imam Subhi sebagai Ketua Pengurus Pusat HIPANI pada tanggal 19-20 Mei 2023 yang lalu. Acara tersebut dihadiri oleh Pengurus Pusat HIPANI dan 24 Pengurus Wilayah HIPANI Se Indonesia serta 1 provinsi yang menjadi tamu dalam kegiatan tersebut.

Selesai dari gelaran tersebut tidak menyurutkan semangat pengurus wilayah HIPANI untuk mewujudkan tujuan dari organisasi dan juga program kerja yang dirumuskan dalam kegiatan tersebut.

“adalah PR bagi seluruh Pengurus Wilayah untuk mensosialisasikan hasil RAKERNAS HIPANI kepada seluruh anggota HIPANI di seluruh Indonesia” Ujar Imam Subhi dalam kegiatan RAKERNAS HIPANI.

1 minggu setelah dilaksanakannya gelaran RAKERNAS tersebut, Pengurus-Pengurus Wilayah HIPANI mulai mensosialisasikan hasil RAKERNAS kepada anggota HIPANI di Wilayahnya, dari sosilisasi secara daring (online zoom) juga secara luring (langsung).

Sosialisasi ini merupakan cara komunikasi pengurus kepada anggota dalam menyampaikan informasi perkembangan HIPANI 1 tahun dibawah kepengurusan Imam Subhi selaku Ketua Pengurus Pusat HIPANI. Sosialisasi juga moment untuk saling menyapa dan silaturahmi serta bertukar pendapat dan informasi terkait hasil Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) HIPANI.

Hasil kerja  besar HIPANI adalah hasil dari kerja sama dan sinergi antara pengurus Pusat dan Pengurus wilayah  yang solid. Tidak akan mungkin kerja besar akan membuahkan hasil besar apabila dilakukan oleh individu (one man show), tanpa kerjasama. Tidak mungkin pula jika dilakukan oleh pengurus yang berantakan dan tidak mengenal visi misi organisasi.

Oleh karena itu,  membangun soliditas pengurus pusat dan pengurus Wilayah HIPANI adalah hal penting dalam mencapai program kerja yang telah ditetapkan dalam RAKERNAS HIPANI. Membangun Soliditas antar pengurus adalah sebuah hal yang tidak bisa ditawar / wajib dilaksanakan, apabila menginginkan program kerja tersebut tercapai.

Dengan melibatkan antar pengurus dan anggota pada kegiatan sosialisasi, hal ini menggambarkan adanya sinergitas antara pengurus dan anggota dalam membangun HIPANI. Selain itu juga menjembatani antara pengurus dan anggota untuk saling bertukar informasi, menyerap informasi dan saling memberikan saran dalam mencapai tujuan dari organisasi khususnya di HIPANI.

Pada RAKERNAS HIPANI yang dilaksanakan di Jakarta kemaren, ketua PP HIPANI menyampaikan tentang pentingnya penguatan pengurus dan penguatan organisasi di HIPANI. Karena dari penguatan pengurus dan organisasi ini lah akan timbul pemahaman kecintaan terhadap HIPANI untuk terus berkembang, maju dan eksis dalam mencapai cita-cita organisasi. Pemahaman kecintaan terhadap HIPANI ini harus di transfer kepada mereka-mereka yang belum memahami agar tercipta kesepahaman bersama melalui sosialisasi.

HIPANI sebagai keseminatan dibawah organisasi PPNI selalu aktif berkomunikasi tentang langkah-langkah strategis yang diambil kepada DPP PPNI. Komunikasi ini merupakan amanah dari AD ART PPNI serta tertuang dalam SK pengesahan HIPANI sebagai Keseminatan yang ditunjuk PPNI untuk mengurusi tentang kompetensi keperawatan anestesi dan area pelayanan keperawatan anestesi di Indonesia. Untuk itu HIPANI dan seluruh perangkatnya tunduk dan patuh terhadap peraturan yang ditetapkan PPNI selaku induk organisasi profesi perawat di Indonesia.

 Untuk itu pengurus pusat HIPANI tidak pernah lelah berjuang untuk menggapai tujuan organisasi serta program kerja yang telah ditetapkan dalam RAKERNAS HIPANI.

Sabtu, 24 Juni 2023 telah dilaksanakan pelantikan Pengurus Wilayah HIPANI Provinsi Jawa Tengah. Adapun acara pelantikan ini juga di bersamai dengan Rapat Kerja Wilayah Pengurus Wilayah HIPANI Provinsi Jawa Tengah.

Kegiatan tersebut dihadiri kurang lebih 85 orang yaitu Pengurus Wilayah HIPANI Provinsi Jawa Tengah, DPW PPNI Provinsi Jawa Tengah, PERDATIN Surakarta, dan juga Pengurus Pusat HIPANI. Acara tersebut dilaksanakan di Hotel Sahid Jaya Hotel Surakarta yang berjalan dengan lancar dan penuh dengan Khidmat.

Dalam sambutannya Rushartono selaku Ketua Pengurus Wilayah HIPANI Provinsi Jawa Tengah menyampaikan bahwa setelah pelantikan, pengurus yang sudah dilantik harus segera menjalankan program kerja yang telah disusun dan sepakati.

2_Pelantikan_PW_HIPANI_Jawa_Tengah Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) - Muhammad Fithri Rahmani, S. Kep, Ns, CAN

“Pelantikan Pengurus Wilayah hari ini harus menjadi mesin penggerak dalam menjalankan organisasi PW HIPANI Jawa Tengah sesuai dengan rumusan program kerja yang telah disusun oleh masing-masing bidang, serta harus tetap semangat dan memiliki tekad kuat untuk menjaga marwah organisasi dan memajukan HIPANI di Provinsi Jawa Tengah” Ucap Rushartono.

Diketahui dari situs HIPANI.ID Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi ke 3 terbanyak anggota HIPANI se Indonesia dengan jumlah 274 anggota. Selain itu juga Pengurus HIPANI Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi yang aktif dalam menyelenggarakan kegiatan HIPANI baik pelatihan perawat anestesi dasar 3 bulan dan 6 bulan serta program sertifikasi perawat anestesi.

Menurut Rushartono banyak rumah sakit yang sudah menjadi mitra HIPANI dalam penyelenggaraan kegiatan HIPANI di Provinsi Jawa Tengah “Insya Allah dalam waktu dekat ini ada beberapa rumah sakit-rumah sakit lagi di Jawa Tengah yang akan menjadi Mitra dalam penyelenggaraan kegiatan HIPANI kedepan karena tingginya animo perawat baik yang D3 keperawatan ataupun Ners untuk mengikuti kegiatan HIPANI serta untuk memenuhi kuota  Rumah Sakit dalam mencukupi kebutuhan perawat dipelayanan anestesi”. Ucap Rushartono.

3_Pelantikan_PW_HIPANI_Jawa_Tengah Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) - Muhammad Fithri Rahmani, S. Kep, Ns, CAN

Dalam sambutannya DPW PPNI Jawa Tengah yang dihadiri oleh Mufid selaku wakil ketua bidang Hukum dan Perundang-undangan menyampaikan  apresiasi dan dukungan atas dilantiknya kepengurusan HIPANI di Provinsi Jawa Tengah. “kami mengapresiasi dan mendukung kepengurusan HIPANI di Provinsi Jawa Tengah. Semoga kedepan selalu bersinergi baik internal organisasi antara PW HIPANI dan DPW HIPANI ataupun antar Organisasi yang lain seperti PERDATIN” Ucap

Pada gelaran kegiatan tersebut, Pengurus PERDATIN yang hadir dalam gelar tersebut diwakili oleh dr. Sri Mulyono,Sp.An dari PERDATIN Surakarta. Beliau menyampaikan tentang sinergitas perawat dan dokter dipelayanan anestesi dalam membangun pelayanan anestesi yang berkualitas.

“Mulai sekarang dan seterusnya dokter anestesi dan perawat harus bersinergi dalam membangun dan memajukan pelayanan anestesi yang berkualita dan menurut pribadi saya, perawat anestesi dilapangan itu keren, bisa bekerjasama dengan aman dan nyaman dilapangan” ucap Sri Mulyono.

Pada Prosesi pelantikan tersebut turut hadir pengurus Pusat HIPANI yang kali ini dihadiri oleh Imam Subhi selaku Ketua Pengurus Pusat HIPANI dan Rusman Wahyu Setiawan selaku Ketua Bidang INFOKOM Pengurus Pusat HIPANI.

4_Pelantikan_PW_HIPANI_Jawa_Tengah Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) - Muhammad Fithri Rahmani, S. Kep, Ns, CAN

Dalam sambutannya Imam Subhi menyampaikan bahwa penguatan hipani di wilayah harus segera dilaksanakan, pemahaman tentang perawat dengan kompetensi Anestesi harus segera disosisalisasikan.

“Kita harus menjadi penyampai informasi dan memberikan sosilisasi kepada seluruh Stakeholder keperawatan baik pengurus DPD PPNI, DPK PPNI di Rumah Sakit, Kepala Bidang Keperawatan, Komite Keperawatan, Dokter Anestesi dan Stakeholder lainnya tentang keberadaan profesi perawat dengan kompetensi anestesi ini. Sehingga mereka paham dan mengerti keberadaan HIPANI serta perangkat kerja didalamnya”. Ucap Imam.

Imam Subhi juga menyampaikan bahwa sebagai pengurus HIPANI kita harus mempunyai tekad dan semangat yang kuat agar tercapai dan terwujud program kerja HIPANI yang sudah dirumuskan dan disepakati.

“Jabatan ini adalah amanah, dan amanah ini harus kita jaga dengan cara menjalankan organisasi sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang diberikan kepada kita. Hari ini kita harus yakin bahwa bendera HIPANI akan terus berkibar diseluruh Rumah Sakit yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Karena kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi” ujar Mas imam sapaan dekatnya.

1_Pelantikan_PW_HIPANI_Jawa_Tengah Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) - Muhammad Fithri Rahmani, S. Kep, Ns, CAN

Ditemui setelah kegiatan itu selesai, Rusman Wahyu Setiawan selaku KABID INFOKOM Pengurus Pusat HIPANI menyampaikan tentang hidupnya kegiatan pelatihan-pelatihan HIPANI di Jawa Tengah telah membawa warna baru bagi kuantitas dan kualitas pelayanan anestesi di Indonesia.

“Hampir setiap minggu kami mendapatkan info lowongan kerja perawat dengan sertifikasi anestesi yang dikirim ke Instagram dan email kami. Provinsi Jawa Tengah ini merupakan provinsi yang memiliki banyak Rumah Sakit, baik pemerintah dan swasta, banyak anggota HIPANI yang memilih Jawa Tengah sebagai tempat pelatihan mereka dalam mencari kompetensi anestesi, harusnya banyak rumah sakit yang menjadi Mitra HIPANI di provinsi ini, agar kebutuhan perawat dengan kompetensi anestesi tercukupi baik di provinsi Jawa Tengah sendiri ataupun provinsi lainnya sehingga pelayanan anestesi di rumah sakit semakin berkualitas” ucap Rusman.

Sabtu, 24 Juni 2023 telah dilaksanakan pelantikan Pengurus Wilayah HIPANI Provinsi Sulawesi Utara dalam suasana penuh khidmat.  Dalam acara tersebut hadir beberapa undangan seperti DPW PPNI Sulawesi Utara, DPD PPNI Kota Manado, Perwakilan dari RS Kandou Manado, seluruh anggota HIPANI Se Sulawesi Utara, PERDATIN, beberapa Ikatan dan Himpunan yang terbentuk di PPNI Sulawesi Utara seperti IPANI, HIPERCCI, INKAVIN, HIPKABI, HIPGABI, HIMPONI, INWOCNA serta di hadiri langsung oleh Pengurus Pusat HIPANI.

Dalam laporannya Harold Pesik selaku ketua panitia menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh panitia pelaksana kegiatan termasuk dukungan dari DPW PPNI Sulawesi Utara dan Pengurus Pusat HIPANI.

“Terima kasih saya sampaikan kepada Panitia kegiatan, DPW PPNI dan Pengurus Pusat HIPANi yang sudah mendukung kegiatan ini, baik dukungan dana maupun lainnya sehingga acara ini dapat terlaksana” ucap Harold

HIPANI_Sulawesi_Utara-3 Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) - Muhammad Fithri Rahmani, S. Kep, Ns, CAN

Ketua DPW PPNI Sulawesi Utara yaitu Suwandi dalam sambutannya menyampaikan tentang  rasa syukur dan terima kasihnya atas terlaksanannya Pelantikan HIPANI di Provinsi Sulawesi Utara.

“Saya Selaku ketua DPW PPNI SULUT, berterima kasih atas dukungan semua pihak baik Pengurus Wilayah dan Pengurus Pusat HIPANI yang sudah  jauh-jauh hadir ke Sulawesi Utara untuk memenuhi undangan kami, serta Dukungan dari profesi Dokter khususnya Dokter Anestesi yang tergabung dalam PERDATIN terhadap Hadirnya HIPANI di Provinsi Sulawesi Utara” Ucap Suwandi.

Selain itu juga Suwandi menyampaikan tentang eksistensi serta peningkatan kompetensi perawat utamanya di Sulawesi Utara agar tidak tertinggal dengan provinsi lain dan siap untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang direncanakan Pengurus Pusat HIPANI di Sulawesi Utara.

 “Kami siap mendampingi dan mendukung setiap jenis kegiatan serta program kerja yang dilaksanakan oleh Pengurus Wilayah HIPANI di Provinsi Sulawesi Utara untuk meningkatkan kompetensi perawat khususnya perawat anestesi di Provinsi Sulawesi Utara” ujar Suwandi.

Ketua Pengurus Wilayah HIPANI Sulawesi Utara yaitu Jaevery Bawotong sebelumnya sudah dilantik oleh Ketua Pengurus Pusat HIPANI yaitu Imam Subhi pada gelaran kegiatan Rapat Kerja Nasional (RAPKERNAS) HIPANI di Jakarta pada tanggal 19-20 Mei 2023 lalu.

Pada Gelaran Pelantikan Pengurus Wilayah HIPANI Sulawesi Utara tersebut dihadiri peserta kurang lebih 80 orang termasuk undangan yang hadir pada kegiatan tersebut. “kegiatan hari ini dihadiri oleh 80 orang termasuk undangan-undangan yang kami sebarkan beberapa hari sebelum kegiatan ini dilaksanakan” ucap Jaevery.

HIPANI_Sulawesi_Utara-2 Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) - Muhammad Fithri Rahmani, S. Kep, Ns, CAN

Turut memberikan sambutan dr. Eka Yudha Lantang Sp.An selaku Ketua PERDATIN CABANG Sulawesi Selatan yang menyampaikan tentang makna kolaborasi dalam tatanan pelayanan anestesi.

“saya selaku ketua PERDATIN sudah lama menunggu momen hadirnya HIPANI di Provinsi Sulawesi Utara, senang rasanya HIPANI hadir di Provinsi Sulawesi Utara. Kami menunggu kolaborasi ini baik didalam pelayanan anestesi maupun diluar pelayanan anestesi, agar pelayanan anestesi kita semakin berkualitas” Ucap Eka.

Pengurus Pusat HIPANI yang hadir langsung dalam gelaran acara tersebut diwakili oleh Ketua Bidang HUKOR HIPANI yaitu Afriza Novita Dewi dan Ketua Bidang DIKLAT yaitu Tanti Dwi Cahyani. Dalam sambutannya Afriza menyampaikan tentang penguatan organisasi kepada pengurus wilayah HIPANI serta penegasan tentang keberadaan HIPANI.

“Profesi Perawat bukanlah profesi baru di Indonesia, sudah lahir dan dibunyikan di Peraturan pemerintah sejak tahun 70 an bahkan sudah dikenal dimasyarakat dijaman pejuangan melawan penjajahan. Sehingga kita sebagai profesi perawat tidak perlu minder apalagi main dimaknai oleh profesi lain. Perlu saya tegaskan Perawat Anestesi adalah sebutan bagi perawat yang bekerja diarea pelayanan anestesi sama halnya dengan perawat mata, perawat icu, perawat bedah, perawat igd dan lain-lain.  ” Ujar KABID HUKOR PP HIPANI.

Afriza juga menegaskan keberadaan HIPANI sebagai bagian dari seminat PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) adalah sama posisinya dengan PERDATIN yang juga bagian dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia). “HIPANI bukan organisasi Profesi, Organisais Profesi Perawat satu-satunya dalah PPNI, HIPANI merupakan bagian dari PPNI dan tidak terpisahkan, begitu juga PERDATIN yang juga merupakan bagian dari IDI. Sehingga dimomen ini saya berharap pengurus Wilayah HIPANI dapat memfasilitasi anggota dalam pengembangan dan peningkatan kompetensi keperawatan anestesi di Provinsi Sulawesi Utara”. Ucap Afriza.

HIPANI_Sulawesi_Utara-4 Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) - Muhammad Fithri Rahmani, S. Kep, Ns, CAN

Tidak lupa Imam Subhi selaku Ketua Pengurus Pusat HIPANI berpesan melalui sambunagn telepon kepada Pengurus Wilayah HIPANI agar saling berkoordinasi dan berkonsolidasi sesama perawat anestesi di Provinsi Sulawesi Utara.

“saya berharap momen pelantikan ini adalah penyemangat bagi pengurus wilayah dalam mencapai program kerja yang telah ditetapkan Pengurus Pusat HIPANI. Bendera HIPANi harus tegak berdiri diseluruh DPK PPNi yang ada di Rumah Sakit di Seluruh Indonesia, karena kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi” Ucap orang nomor 1 di HIPANI.

 

Rapat Kerja Nasional Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (RAKERNAS HIPANI) dilaksanakan pada tanggal 19-20 Mei 2023 di BBPK Kampus Hang Jebat Jakarta. Rangkaian acara Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) selain rapat program kerja, juga di isi dengan seminar keperawatan, Capacity Building serta peningkatan kapasitas pengurus melalui TOT terintegrasi. Adapun narasumber dalam seminar tersebut adalah dr. bambang Tutuko Sp. An, Prof. Dr. Rr. Tutik Sri Hariyati, dan Jasmen Ojak Haholongan Nadeak, S.Kep.,Ns.,SH.,MH.,CLA. Tema yang diusung pada seminar keperawatan yang dilaksanakan di BBPK Kampus Hang Jebat Jakarta itu adalah "Patient And Nurse Safety In Anesthesia Services".

Kegiatan seminar tersebut dilaksanakan secara daring dan luring. Adapun kegiatan secara luring dilaksanakan di BBPK Kampus Hang Jebat Jakarta dan secara daring dilaksanakan melalui zoom serta youtube PP HIPANI. pada gelaran kegiatan tersebut tercatat peserta yang hadir secara luring berjumlah sekitar 70 orang sedangkan secara daring berjumlah 185 orang.

IMG_3212 Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) - Muhammad Fithri Rahmani, S. Kep, Ns, CAN

Pada Event seminar tersebut, Jasmen Ojak Haholongan Nadeak selaku narasumber menyampaikan tentang “Aspek Pendelegasian Wewenang Keperawatan di Pelayanan Anestesi”. Beliau menyampaikan bahwa PMK 519 masih digunakan sampai sekarang, tidak benar bahwa PMK tersebut disebut usang atau kadaluarsa.

“Siapa bilang PMK 519 2011 itu usang, itu masih berlaku sampai sekarang” ungkap jasmen.

Selain itu juga jasmen menyampaikan bagaimana legalitas perawat anestesi dalam menjalankan kewenangan delegasi dan mandat klinis tidak hanya berasal dari Undang-undang keperawatan nomor 38 tahun 2014 tetapi juga diatur dalam Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan yaitu PMK 26 tahun 2019.

“Di PMK 26 tahun 2019 menyatakan perluasan kewenangan perawat secara delegasi dan mandat juga ditambah dengan tindakan medis lain itu sesuai kompetensi, namun secara hukum administratif tidak boleh melanggar ketentuannya. Penambahan perluasan tindakan medis lain sesuai kompetensi ditetapkan pimpinan Rumah Sakit melalui usulan komite medik dan komite keperawatan, jadi perawat bebas untuk bermanuver tindakan medis yang sesuai dengan kompetensi. Bagaimana secara hukum administrasi sudah diperbolehkan ditetapkan pimpinan Rumah Sakit melalui usulan komite medik dan komite keperawatan maka lahirlah Rincian Kewenangan Klinis dan Surat Penugasan klinis yang ditandantangani oleh Direktur Rumah Sakit”. Ucap Jasmen selaku  Ketua Departemen Hukum dan Perundang-Undangan DPP PPNI.

IMG_3207 Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) - Muhammad Fithri Rahmani, S. Kep, Ns, CAN

Jasmen juga menyampaikan tentang perbedaan antara kompetensi dan kewenangan. Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki perawat untuk melakukan tindakan di bidangnya, merupakan karekteristik yang melekat pada pribadi seseorang dan diperoleh secara pribadi melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja. Sedangkah kewenangan diberikan oleh penguasa untuk melakukan pelayanan keperawatan di fasilitas pelayanan kesehatan tertentu dan sewaktu-waktu dapat dicabut oleh penguasa atau pimpinan.

Menurutnya delegasi adalah pemberian kewenangan beserta dengan tanggungjawab hukum. "kewenangannya dikasih, tanggungjawabnya dikasih, namun jasanya jangan lupa dibayar " ungkap jasmen.

Seminar tersebut diakhiri dengan doa bersama dan foto bersama dengan seluruh narasumber dan peserta yang hadir.

Sabtu 19 Mei 2023, Acara Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) digelar di gedung BBPK Kampus Hang Jebat Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh banyak stakeholder HIPANI baik dari Pengurus Pusat maupun Pengurus Wilayah.  Selain dari Stakeholder HIPANI juga dihadiri oleh Ketua Umum DPP PPNI, Perwakilan PERDATIN dan juga Koordinator Wilayah DPW PPNI yang mengirimkan anggotanya di acara tersebut.

Laporan dari ketua panitia, bahwa peserta yang hadir langsung di Gedung BBPK tersebut yaitu 56 orang, sedangkan yang hadir secara daring melalui zoomeeting lebih dari 180 orang. “kegiatan ini diselenggarakan secara daring dan luring, hal itu kami fasilitasi agar anggota HIPANI yang tidak bisa hadir disini dapat melihat meriahnya acara ini” ucap Rusman Wahyu Setiawan selaku Ketua Panitia kegiatan.

Menurut Rusman, di ruangan ini terpasang 24 bendera Pengurus Wilayah HIPANI di samping kiri dan kanan di Ibu Kota Provinsi tercinta yaitu DKI Jakarta, dimana hal ini menandakan bahwa Pengurus Pusat HIPANI dan Pengurus Wilayah HIPANI akan terus mengawal profesi perawat dalam menjalankan organisasi ini, serta 24 Provinsi berkomitmen dan tegak lurus dalam perjuangan dan pergerakan organisasi bersama PPNI.

Dalam sambutannya Ketua Pengurus Pusat HIPANI yaitu Imam Subhi menyampaikan bahwa momen Rapat kerja Nasional ini adalah silaturahmi akbar dan penguatan tata kelola organisasi bagi pengurus pusat dan Pengurus Wilayah HIPANI . “RAKERNAS bukan sekedar acara seremonial, tetapi sebuah sejarah 5 tahun ke depan untuk HIPANI mau dibawa kemana.  Dengan terbentuknya dan hadirnya 24 Pengurus Wilayah di Indonesia, kita bisa mengadvokasi anggota kita dan meningkatkan kompetensi anggota di Indonesia” ucap Mas Imam.

Imam Subhi menyampaikan paparan 1 tahun kepemimpinannya di HIPANI dihadapan para peserta yang hadir di Rapat Kerja Nasional tersebut.

“dalam kurun waktu 1 tahun kami sudah membentuk 10 pengurus wilayah HIPANI, perhari ini anggota HIPANI yang terdata sudah mencapai 2000 lebih, tersebar hampir di 350 Rumah sakit di Indonesia, selain itu juga pelatihan HIPANI tahun ini diikuti oleh lebih dari 800 orang” ucap Imam Subhi.

Imam Subhi juga menyampaikan harapan agar setelah RAKERNAS ini, pengurus wilayah HIPANI bertambah dari 24 menjadi 30 Provinsi, selain itu itu juga pengurus pusat dan wilayah HIPANI harus saling bahu membahu untuk mewujudkan program kerja tersebut.

“harapan saya PW HIPANI terbentuk di 30 provinsi, sudah ada beberapa provinsi yang siap untuk membentuk HIPANI dan baru saja saya dihubungi oleh ketua DPW PPNI untuk siap membentuk HIPANI di wilayahnya” ucap Imam Subhi.

IMG_2934 Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) - Muhammad Fithri Rahmani, S. Kep, Ns, CAN

Senada dengan hal tersebut, dalam sambutannya Ketua Umum DPP PPNI yaitu Harif Fadillah menyampaikan bahwa RAKERNAS merupakan ajang konsolidasi dalam merumuskan rekomendasi-rekomendasi program kerja dan menyatukan komponen-komponen HIPANI agar menjadi lebih kuat.

“saya sangat setuju dengan pendapat Imam Subhi, saat ini kita tidak perlu lagi bicara legalitas, legalitas tersebut dengan sendirinya akan kita dapatkan bila organisasi memiliki performa yang baik dan keselarasan yang baik demi klien dan pasien kita, sehingga kita akan mendapatkan pengakuan dari masyarakat dan dalam sistem kesehatan masyarakat kita” Ucap Harif Fadillah.

Selain itu juga, orang nomor 1 di PPNI mengatakan “PPNI sedang membentuk PPNI Enterprise bersama ikatan dan himpunan serta badan lainnya, berjalan bersama-sama dalam sebuah armada untuk yang tidak terpisahkan untuk mencapai tujuan yaitu memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas sekaligus mensejahterakan anggota” ucap Harif Fadillah.

Kemudian acara tersebut dilanjutkan dengan Seminar Ilmiah keperawatan yang sampaikan oleh beberapa narasumber yang hadir langsung diacara tersebut yaitu Dr. Bambang Tutuko, Prof. Rr. Tutik, dan Ns. Jasmen Nadeak.

Dalam seminar ilmiahnya pada RAKERNAS HIPANI tersebut, Prof. Rr. Tutik menyampaikan “perawat Anestesi adalah masa depan perawat. Harusnya kita yakin 100% bahwa kita adalah profesi perawat karena memiliki authority, karakteristik specialized body of knowledge yang berbeda dengan penata anestesi dan memiliki pendidikan formal yang jelas serta memiliki kompetensi yang khusus dibidang anestesi” Ucap Prof. Rr. Tutik.

Prof. Rr. Tutik Juga menyampaikan bahwa perawat anestesi adalah our nurse dan future dari profesi perawat.

"tema International Nursing Day kemaren menyampaikan teman our nurses dan our future, perawat anestesi adalah masa depan profesi perawat dan perawat seutuhnya" ucap Prof. Rr. Tutik.

Acara RAKERNAS tersebut berlangsung 2 hari dari tanggal 19-20 mei 2023 dimana agenda kegiatannya selain seminar ilmiah juga peningkatan kapasitas pengurus, laporan perkembangan HIPANI 1 tahun kepengurusan, City Tiur, dan  Capacity building Pengurus.

“Alhamdulillah RAKERNAS ini sudah memiliki rekomendasi-rekomendasi untuk 5 tahun ke depan, sehingga nanti para pengurus wilayah mensosialisasikan hasil dari RAKERNAS ini kepada anggota wilayahnya masing-masing” ucap Imam Subhi.

Halaman 1 dari 2
hacklink al hack forum organik hit kayseri escort